Kamis, 26 Maret 2020
dalam ekosistem konsumen merupakan sekelompok makhluk hidup pemakan bahan organik atau sekelompok makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada produsen. konsumen sangat bergantung pada produsen untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, konsumen dalam ekosistem dibagi menjadi 4, yaitu konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2, konsumen tingkat 3, dan konsumen tingkat 4.
Keempat tingkatan konsumen ini saling bergantung pada keberadaan produsen. Jika dalam suatu wilayah tidak ada produsen maka kelangsungan hidup konsumen akan terancam. Konsumen tingkat tinggi akan memakana konsumen tingkat rendah, ini terjadi secara alamiah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
1. Konsumen tingkat 1
Konsumen tingkat pertama atau konsumen primer adalah konsumen yang memakan produsen ( tumbuhan ) secara langsung. Yang termasuk dalam konsumen tingkat 1 adalah sekelompok hewan yang termasuk jenis herbivora. Dalam Ekosistem sawah yang menjadi konsumen tingkat 1 adalah tikus, belalang, ulat, dsb.
2. Konsumen tingkat 2
konsumen tingkat kedua atau konsumen sekunder adalah konsumen yang memakan konsumen tingkat 1 secara langsung. yang termasuk dalam konsumen tingkat 2 adalah sekelompok hewan yang termasuk jenis karnivora. Dalam ekosistem sawah yang menjadi konsumen tingkat 2 adalah burung (memakan ulat dan belalang) serta ular (memakan tikus).
3. Konsumen tingkat 3
Konsumen tingkat ketiga atau konsumen tersier adalah konsumen yang memakan konsumen tingkat 2. Biasanya yang termasuk konsumen tingkat 3 adalah sekelompok hewan yang termasuk jenis karnivora. Dalam ekosistem sawah yang menjadi konsumen tingkat 3 adalah burung elang (memakan ular) serta burung (memakan burung pemakan ulat)
4. Konsumen tingkat 4
Konsumen tingkat 4 atau konsumen tingkat tinggi yang memakan konsumen tingkat 3, yang termasuk dalam konsumen tingkat tinggi adalah pengurai atau dekomposer.
Itulah empat tingkatan konsumen dalam ekosistem. Dengan memahami tingkatan dan peranannya masing-masing, anda akan mengetahui dan menyimpulkanmenyimpulk konsumen dalam ekosistem di sekitarmu.
Kamis, 12 Maret 2020
Bagi pelajar, tentu ekosistem sudah tidak asing lagi ditelinga mereka. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya.
Ekosistem sawah adalah salah satu bentuk ekosistem buatan yang ada di wilayah daratan. Ekosistem sawah terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen pada ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu:
(https://ekosistem.co.id/ekosistem-sawah/)
1. Komponen Biotik
komponeni biotik adalah komponen dalam ekosistem yang mengacu pada makhluk hidup atau organisme. Misalnya manusia, hewan, tumbuhan, hingga makhluk mikroskopik seperti bakteri atau dekomposer. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedaka menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen (Autotrof)
produsen atau organisme autotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Misalnya tumbuhan. Dalam ekosistem sawah yang menjadi produsen adalah padi dan tumbuhan-tumbuhan lain ynag ada di persawahan.
b. Konsumen (Heterotrof)
konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen biotik atau makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan bergantung pada organisme lain sebagai bahan makanan. Misalnya hewan. Pada ekosistem sawah yang menjadi konsumen adalah hama (tikus dan serangga ) ular, burung dan masih banyak lagi. Konsumen juga dibedakan berdasarkan tingkatannya, yaitu:
- Konsumen tingkat pertama (konsumen primer), adalah konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, misalnya, hewan pemakan tumbuhan (herbivora), seperti ulat, belalang, tikus, dll.
- Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder), adalah konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama. Contoh dari golongan ini adalah burung pemakan ulat, dan ular pemakan tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).
- Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier), adalah konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang pemakan ular.
- Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) adalah tingkat kosumen tertinggi, yang memakan konsumen tingkat ketiga.
2. Komponen Abiotik
Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
Pengaruh Komponen Abiotik Terhadap Komponen Abiotik
Banyak kasus di sekitar kita yang menunjukan bahwa komponen abiotik sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan yang ada di atasnya. Air, kelembapan udara, cahay matahari, gaya gravitasi maupun suhu lingkaran merupakan komponen abiotik yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan organisme.
- Pengaruh air terhadap organisme
Keberadaan air didalam setiap ekosistem sangat menetukan kelangsungan hidup semua organisme yang ada di dalamnya. Kandungan air di berbagai lingkungan berbeda. Oleh karena itu, pada kondisi lingkungan yang kandungan airnya berbeda akan ditemukan tumbuhan yang berbeda.
- Pengaruh cahaya matahari terhadap organisme
Cahaya matahari merupakan sumber energi primer. Energi cahaya matahari oleh produsen atau tumbuhan hijau digunakan untuk fotositensis. Tanpa cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak mungkin melakukan fotositensis. Itu berarti tidak mungkin tersedia makanan bagi tumbuhan maupun organisme lain. Selain itu, cahaya matahari juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan.
- Pengaruh air terhadap tanaman dan tanah
Tanah merupakan medium yang porous. Dapat menahan air, dapat meneruskan sebagian yang berasal dari air hujan maupun air dalam tanah itu sendiri. Adanya suatu infiltrasi air dan gerakan air merupakan suatau faktor-faktor tertentu yang saling bekerja sama dengan kandungan air yang ada di dalam tanah dan tanah sebagai medium serta tanaman yang ada di atas tanah biasanya disebut transporasi atau evapotranspirasi. Permukaan bagian atas tanah yang diduduki tetapi tanaman dapat menguapkan air tanah lebih banyak lagi meskipun evaporasi
- Pengaruh suhu terhadap tanaman
Temperatur tanaman selalu mengikuti sekeliling meskipun sering terjadi temperatur atmosfer lebih tinggi dari pada tanaman. Panas adalah bentuk energi kinetis yang dapat diubah dalam bentuk energi lain/dapat ditularkan dari suatu benda ke banda lain. Penghantaran panas dapat terjadi dengan cara radiasi, konduksi, dan konveksi. e. Pengaruh cahaya terhadap tanaman
Cahaya dalam hubungannya dengan proses pertumbuhan tanaman dapat mempunyai beberapa macam kegunaan antara lain :
- Fotosintensis
- Cahaya dalam hubungannya dengan klasifikasi tanaman
- Sejumlah peristiwa yang terjadi dalam tubuh tanaman. Misalnya, sintensis klorofil, kelakuan stomata dan sebagainya.
- Transpirasi
Pengaruh Faktor Biotik Terhadap Abiotik
Cacing tanah sebagai faktor biotik memengaruhi kesuburan tanah. Cacing tanah adalah hewan tidak memiliki rangka dan berbentuk bulat panjang. Hewan tersebut mempunyai peranan yang besar dalam membantu menjaga kesuburan tanah. Cacing tanah biasa hidup di tanah yang basah atau di bawah pohon yang banyak mengandung humus, jejaknya di dalam tanah menyebabkan terbentuknya lubang yang menimbulkan rongga udara dalam tanah. Dari dalam lubang tempat tinggalnya itulah akan keluar gundukan tanah. Makanan cacing adalah sisa tumbuhan. Sisa tumbuhan tersebut akan dihancurkan dengan alat pencernaannya yang telah berkembang cukup baik. Berkat kerja cacing tanah, sisa tumbuhan dihancurkan. Dengan demikian pengaruh cacing tanah terhadap tanah amat jelas yaitu :
- Membantu menghacurkan sampah sehingga mengemblikan hara ke dalam tanah.
- Menjadikan pengudaraan tanah menjadi lebih baik karena jejak cacing menyebabkan terbentuknya rongga udara dalam tanah
- Menyuburkan dan menggemburkan tanah karena adanya oengudaraan dan pembongkaran sampah.
(https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-abiotik/)